BoboSyantik - Menurut ceritanya dia
dijebak pacarnya untuk minumminum ketika perayaan ulangtahunnya yang ke 17.
Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya
dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu.
Paginya setelah sadar
dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana.
Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel
dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan
beberapa teman kuliahnya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih,
hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena usia ku yang lebih
muda. Hanya saja aku dapat previlege untuk tubuhnya kapan saja aku mau.
Hubunganku dengan Evi pun tidak diketahui oleh Silvi kakaknya yang sudah
bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran.
Dasar Maniak Seks Kakak Adik Diembat Juga
Silvi, tidak kalah
cantiknya dengan Evi. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Silvi lebih
dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Silvi juga cantik
aku sering bercanda dengan Evi mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan
dengan Silvi. Evi kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu.
Walau marah, Evi akan hilang kemarahannya kalau kucumu lagi.
Seperti halnya sore itu,
Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Evi terbuka tetapi tidak ada orang
didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan
mendengar ada yang sedang mandi dan akupun menutup pintu kamar Evi. Sudah
seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir.,Setelah
pintu kututup, kupanggil Evi yang ada dikamar mandi.dilansir dari
bobosyantik.blogspot.com
Vi, lagi mandi yah?
tanyaku basabasi. Hokipoker.win
Tidak ada jawaban dari
dalam kamar mandi. Akupun melanjutkan.
Kamu marah yah Vi?, Maaf
yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau
buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku aka.
Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Rayuku.
Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Rayuku.
Masih tidak ada jawaban
dari dalam kamar mandi.
Vi, ingat film yang dulu
kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau
rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas
dan memohon agar aku memasukkan penisku.
Terdengar suara batuk
kecil dari dalam kamar mandi.gotogel.net
Vi, kututup pintu dan
gordennya yah Vi. Akupun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih
terbuka.
Ketika gorden kututup,
kudengar pintu kamar mandi terbuka. Akupun tersenyum dan bersorak dalam hati.
Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar
mandi itu adalah Silvi, kakak Evi, yang baru saja selesai mandi keluar dengan
menggunakan bathrope berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki
bersilang dan terlihat dari belahan bathropenya.
Kaki yang putih terawat,
betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan
seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrope di
dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya.
Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Evi, karena aku belum pernah
menyentuhnya.
Evi sedang ke Yogya, dia
sedang Praktek kerja selama 2 bulan Kata Silvi sambil memainkan tali
bathropenya.
Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Evi, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku
Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Silvi Kataku sambil mataku memandang wajah Silvi.
Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Evi, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku
Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Silvi Kataku sambil mataku memandang wajah Silvi.
Rambutnya yang hitam
sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup
dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau
menurutku Silvi boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.
Lalu kalo bukan Mbak
kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandikucingkan Mbak
seperti yang kamu bilang tadi? Tanya Silvi memancingku.
Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai lakilaki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.
Kamu sudah lama make love dengan Evi, Ren? Tanya Silvi ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
Tubuh Mbak harum sekali, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.
Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai lakilaki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.
Kamu sudah lama make love dengan Evi, Ren? Tanya Silvi ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
Tubuh Mbak harum sekali, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.
Silvi menggeliat dan
mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang
mungil dan merah merekah. Silvi pun membalas ciumanku dengan hangatnya.
Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling
bersentuhan, hal itu membuat Silvi semakin hangat.
Perlajan tangan kiriku
menyelusup ke dalam bath robenya dan meraba payudaranya yang kenyal. Sambil
terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya bergantian.
Payudaranya pun makin mengeras dan putingnyapun mulai naik. Sesekali kumainkan
putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya.
Aku pun mengubah
posisiku, kurebahkan tubuh Silvi di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya
dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Silvi rebah, perlahan mulutku pun turun
ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathropenya. Setelah talinya
terlepas kubuka bathropenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk
melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah
tubuh Silvi tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan
tanpa cela sedikit pun.
Payudaranya yang putih
dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat
menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus
yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Silvi baru saja
mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.
Hh Desah Silvi
membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi
terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.
Kembali kulumat bibir
Silvi sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahanlahan turun ke perutnya.
Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Silvi pun makin terdengar. Perlahan
mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya
yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya.
Tanganku yang sedang
mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling
vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Silvi. Ketika tanganku mengelus paha
bagian dalamnya, kaki Silvi pun merapat. Terus kuelus paha Silvi hingga
akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Silvi dan diarahkan ke vaginanya.
Elus dong Ren, Biar Mbak
ngerasa enak Ren Ucapnya sambil mendesah.
Bibir vagina Silvi sudah
basah ketika kesentuh. Kugesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Silvi, dan
Silvi pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di
payudaranya.
Ahh, terus Ren,
Pinggulnya makin bergyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin
cepat. Jarijariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.
Ohh Ren enak sekali Ren, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.
Ohh Ren enak sekali Ren, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.
Jariku pun semakin
leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Silvi. Kucoba masukan kedua jariku
dan desahan serta goyangan Silvi makin hebat membuatku semakin terangsang.
Ahh Ren, Silvi pun
merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya
dan jariku masih terus mengobokobok vaginanya Silvi yang sempit dan basah.
Remasan tangan Silvi di
kepalaku semakin kencang, Silvi seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya.
Setelah berlangsung cukup lama Silvi pun melenguh panjang jepitan tangan dan
kakinya pun mengendur.
Kesempatan ini langsung
kupergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celana jeansku. Penisku
sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana
jeansku. Setelah aku tinggal mengunakan CD saja kuubah posisi tidur Silvi.
Semula seluruh badan Silvi ada di atas tempat tidur, Sekarang kubuat hanya
pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menjuntai
ke bawah.
Dengan posisi ini aku
bisa melihat vagina Silvi yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya,
masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum
sekali. Kukira Silvi selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur
sekali.
Ahh Ren, enak Ren, racau
Silvi. Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya.
Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku.
Desahan Silvi pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang
vaginanya. Evi pun menggelinjang hebat.
Terus Ren, desahnya.
Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara.
Tnagnku pun bergerak meremasremas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku
terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun
bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Silvi pun
menalami orgasme yang kedua.
Ahh Ren, aku keluar Ren,
aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Cairan itu pun
kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir
Silvi yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri.
Lama kami berciuman, dan
perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus
menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir
vaginanya. Tangan Silvi yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku
dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahanlahan.
Besar juga punya kamu
Ren, panjang lagi Ucap Silvi di selasela ciuman kami.
Sambil masih berciuman
aku melepaskan CDku sehingga tangan Silvi bisa leluasa mengocok penisku.
Setelah lima menit akupun menepis tangan Silvi dan menggesekkan penisku dengan
bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok.
Perlahan aku mulai
mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Silvi
pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya
lebih sempit dibandingkan Evi, atau mungkin karena lubang vaginanya belum
terbiasa dengan penisku.
Ahh Rensha.. Begitu
sayang, enak sekali sayang Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur.
Pinggul Silvi pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus
menciumi bagian belakang lehernya.
Ahh.. desahnya semakin
menjadi. Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat
gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Silvi. Kaki Silvi yang menjuntai
ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga
seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.
Setelah seluruh badan
ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan
kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya
yang padat.
Goyangan Silvi pun
semakin menjadijadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun
terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Silvi yang
semakin liar.
Ren.. Kamu hebat Ren..
Terus Ren.. Penis kamu besar keras dan panjang Ren.. Terus Ren.. Goyang lebih
cepat lagi Ren.. begitu racau Silvi di sela kenikmatannya.
Aku pun semakin cepat
menggerakkan pinggulku. Vagina Slvi memang lebih enak dari Evi adiknya. Lebih
sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan
Silvi yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu
dan mempercepat gerakanku.
Mbak aku mau keluar Mbak
Kataku.
Di dalam aja Ren biar enak desah Silvi sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.
Ahh Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.
Di dalam aja Ren biar enak desah Silvi sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.
Ahh Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.
Tangan Silvi menekan
pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan
lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Silvi. Dengan posisi badanku
masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Silvi terbuka, dia
membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan
juga keringatku.
Kamu hebat Ren, aku
belum pernah sepuas ini sebelumnya Kata Silvi.
Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi. Ucapku.
Memang vagina Evi enggak senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
Penis kamu masih keras Ren? tanya Silvi sambil memutar pinggulnya.
Masih, Mbak masih mau lagi? tanyaku
Mau tapi Mbak diatas ya Kata Silvi.
Cabut dulu Ren
Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi. Ucapku.
Memang vagina Evi enggak senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
Penis kamu masih keras Ren? tanya Silvi sambil memutar pinggulnya.
Masih, Mbak masih mau lagi? tanyaku
Mau tapi Mbak diatas ya Kata Silvi.
Cabut dulu Ren
Setelah dicabut, mulut
Silvi pun bergerak dan mencium penisku, Silvi mengulum penisku terlebih dahulu
sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69.
Desahandesahan Silvi, vagina Silvi yang harum membuatku melupakan Evi sementara
waktu.
Hari itu sejak pukul
lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Silvi, entah berapa kali kami
orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Evi belum kembali
dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Evi tidak
ada kucumbu saja kakaknya dulu..TAMAT
Link Video panas terbaru https://hokipoker.win/register.php
No comments:
Post a Comment